
KlikQQ - Penyelidikan Dihentikan Polisi, Ibunda Edi: Dunia Akhirat Saya Tak Percaya Anak Saya Bunuh Diri!.Polisi menghentikan penyelidikan kasus kematian Edi Syahputra alias Gindul (42).
Pria itu ditemukan tewas dengan kondisi leher terjerat tali nilon di kediaman adiknya, BS, di Lingkungan 1, Kelurahan Pekan Ujung Padang, Simalungun, Minggu (16/6/2019) lalu. Keputusan polisi
menghentikan penyelidikan membuat Murni Suprapti–ibu kandung Edi–merasa kecewa. Wanita 62 tahun itu meyakini anaknya tersebut meninggal dunia akibat dibunuh.
“Saya tidak terima dunia akhirat anak saya itu dikatakan bunuh diri. Saya yakin anak saya dibunuh orang itu. Sekujur tubuhnya luka memar
” ungkap Murni ketika ditemui metro24jam.com di kediamannya di Lingkungan 1 Pekan
Ujung Padang, Kelurahan Ujung Padang, Sabtu (22/6/2019). Murni mengatakan, sepengetahuannya, Edi tidak ada masalah apa-apa dan hubungannya dengan teman dan keluarga selama ini masih berjalan baik.
“Anak saya itu paling sayang dengan keluarga dan saya, dan saya tau anak saya. Selain itu, kalaupun ingin bunuh diri, mohon maaf, biasanya ada pesan wasiat yang ditinggalkan dan ini tidak ada
” ungkapnya dengan suara bergetar menahan tangis. Diungkapkan Murni, beberapa jam setelah kejadian, polisi sempat mengamankan wanita berinisial BB–wanita yang menurut Murni baru dinikahi anaknya Edi– di Pos Polisi Ujung Padang, bersama seorang pria lain, yang dikenal Murni sebagai warga pondok Afdeling, Minggu (16/6/2019) lalu.
Di sana, BB dan pria yang diamankan bersamanya mengatakan, polisi masih mengejar dua teman mereka–yang datang pagi itu ke rumah
BS–JD dan GR (adik korban satu ayah), yang diduga telah membunuh Edi. JD, yang memang dikenal Murni dan keluarganya, sudah berulang kali keluar masuk penjara.
“Cemanalah, memang bandal dia. Sudah berapa kali ku nasehati dia,” beber Murni kepada wartawan. Sementara itu, berdasarkan cerita
BB kepada Murni sebelum wanita itu diamankan polisi, JD dan GR–yang saat ini bermukim di Selat Panjang, Riau–keluar dari dalam kediaman mereka itu dengan kondisi berkeringat, sebelum Edi ditemukan tewas.
“Si BB itu yang bilang kalau si JD dan GR keluar dari rumah ini berkeringat jagung. Aku yakin mereka lah yang melakukan [pembunuhan],” tutur Murni dengan mata berkaca-
kaca. Selain itu, menurut Murni, mereka juga menemukan sepotong kayu dengan panjang lebih kurang 60 cm serta diameter 5 cm, yang diyakininya sebagai alat untuk menghabisi Edi.
“Selama ini, tak pernah ada kayu seperti itu di ruangan dapur ini,” kata wanita yang selama ini tinggal di rumah
BS.

“Kalau pun memang ada, pasti sudah berdebu, sebab ruangan dapur ini sudah lama tidak dipakai dan saya menyakini di ruangan ini juga anak saya dibunuh,
” yakinnya. Oleh seorang menantunya, mereka kemudian dilarang untuk memegang kayu tersebut dan tetap membiarkannya di tempat semula. Potongan kayu yang ditemukan di dekat sumur tua di kediaman Murni.
(Suhendra/metro24jam.com) “Kata perempuan yang sempat dinikahi anak ku itu, si JD dan GR keluar dari pintu belakang dapur ini berkeringat
” imbuhnya lagi. Murni juga menyesalkan sikap menantu yang baru beberapa hari dinikahi almarhum anaknya itu.
“Kok tega kali dia. Kalau dia merasa istri anak ku, kenapa dia diam saja pada saat kejadian itu?” ungkap Murni lagi.
“Sekali lagi, sampai sekarang kuburan anak ku itu wangi, dunia akhirat aku tidak terima kalau anak dikatakan bunuh diri!
” tukasnya. Murni mengatakan, bahwa banyak luka ditemukan di tubuh anaknya itu.
“Kepergiannya tidak wajar, ada luka di pelipis mata kiri, memar di bagian pinggang sebelah kiri dan juga memar di kedua kakinya,
” sambung wanita itu. Selain itu, Murni juga mengatakan, bahwa saat ditemukan jasad anaknya itu tidak benar-benar tergantung.
“Aku gak yakin anak ku itu bunuh diri, kakinya lengser (menyentuh lantai). Di punggungnya pun ada memar-memar,
” katanya. Meski begitu, Murni mengaku ikhlas jika memang polisi mengatakan bahwa anaknya Edi telah bunuh diri.
“Anak ku itu sudah dikubur, kalau memang dibilang begitu, aku bisa apa. Tapi, aku tetap tak terima kalau anak ku dibilang bunuh diri. Biarlah Allah yang membalasnya,
” katanya. Murni pun berharap agar pihak kepolisian serius menangani kasus kematian anaknya itu, karena dia tetap meyakini bahwa Edi adalah korban pembunuhan.
“Aku yakin anak ku itu dibunuh. Jadi, kami sangat berharap pelakunya segera ditangkap dan dihukum seberat beratnya,” pungkas Murni sembari menyeka air mata. (Age)
0 Comments